ElsindoNews,Bantul– Ribuan orang tumpleg bleg dari berbagai daerah menyaksikan prosesi labuhan yang diadakan Puro Pakualaman, yang berlangsung di Pantai selatan Kulonprogo, Glagah. Labuhan rutin tahunan menjadi perhatian luar biasa tidak saja wisatawan nusantara maupun mancanegara. Sebagaimana diungkapkan KPH Indrakusumo, tradisi sudah lama diselenggarakan sebagai rasa syukur yang diujudkan dalam simbolisasi seperti pengagem, gunungan hasil bumi, padi, dan beberapa uba rampe yang kesemuanya itu merupakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan.”Ini semata sebagai ungkapan rasa syukur semoga diberi keselamatan dan kesejahteraan.”ungkap KPH Indrakusumo.
Masyarakat yang sejak pagi menunggu saat berlangsungnya prosesi labuhan , mereka nampak berada disekitar Pesanggrahan. Tradisi labuhan diselenggarakan setiap 10 Muharam.Dengan pengawalan dari prajurit Puro Pakualaman . Beberapa gunungan yang terdiri gunungan pakaian beraneka warna warni (pengagem), hasil bumi, dan padi serta beberapa tumpeng.Di doakan untuk kemudian dibawa ke pantai. Dengan pengawalan iring-iringan prajurit Puro Pakualaman yang terdiri prajurit bregodo Lombok Abang, Bregodo Plangkir, tiga buah gunungan dan diikuti keluarga dan kerabat Pakualaman.Sebelum dilarung di bibir pantai yang berjarak 4 kilometer, uba rampe, gunungan didoakan terlebh dulu di Pesanggrahan Pakualaman. Dalam sekejab banyak masyarakat untuk berebut untuk mendapatkan barang yang dilarung.mike/jujuk
Leave a Reply